Tarling
merupakan kesenian khas dari wilayah pesisir timur
laut Jawa Barat (Jatibarang, Indramayu-Cirebon dan sekitarnya).Bentuk kesenian
ini pada dasarnya adalah pertunjukan musik, namun disertai dengan drama pendek.
Nama "tarling" diambil dari singkatan dua alat musik dominan: gitar
akuistik dan suling. Selain kedua instrumen ini, terdapat pula sejumlah
perkusi, saron, kempul, dan gong.Awal perkembangan tarling tidak jelas. Namun
demikian, pada tahun 1950-an musik serupa tarling telah disiarkan oleh RRI
Cirebon dalam acara "Irama Kota Udang", dan menjadikannya popular.
Pada tahun 1960-an pertunjukan ini sudah dinamakan "tarling" dan
mulai masuk unsur-unsur drama. Semenjak meluasnya popularitas dangdut pada
tahun 1980-an, kesenian tarling terdesak.Ini memaksa para seniman tarling
memasukkan unsur-unsur dangdut dalam pertunjukan mereka, dan hasil percampuran
ini dijuluki tarling-dangdut (atau tarlingdut).Selanjutnya, akibat tuntutan
konsumennya sendiri, lagu-lagu tarling di campur dengan perangkat musik
elektronik sehingga terbentuk grup-grup organ tunggal tarling organ.Pada saat
ini, tarling sudah sangat jarang dipertunjukkan dan tidak lagi populer.Tarling
dangdut lebih tepat disebut dangdut Cirebon
TARLING KLASIK
Tarling Klasik adalah kesenian khas daerah Cirebon
yang lahir diperkirakan tahun 1934 dan hingga saat ini masih populer digemari
baik oleh masyarakat regional maupun nasional.
Alat musik yang digunakan sangat sederhana yaitu
gitar atau guitar dan bangsing/suling miring dilengkapi oleh alat musik lainnya
seperti gong kendi, kecrek sendok, gendang terbuat dari tong sabun diberi karet
untuk mengiringi lagu khas Cirebonan. Dari 2 buah alat musik gitar dan suling
lahirlah kesenian yang disebut TARLING yang merupakan akronim dari kegua kata
gitar dan suling.
search from :
search from :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar